Sabtu, 28 Februari 2009

ppbm malang.

Majlis Taklim dan Dzikir Bahrul Maghfiroh Gus Luqman di Betek Gang IX
13 Januari 2009.

Ada pemandangan yang berbeda di Jl Mayjen Panjaitan (Betek) Gang XI, kemarin pagi. Jalanan kampung yang sehari-harinya cukup lengang, kali ini dipenuhi ribuan manusia yang mengenakan pakaian serba putih. Mereka duduk bersila di sepanjang jalan masuk gang XI dengan tertib sembari menundukkan kepala.

Mulut ribuan jamaah yang duduk dengan khidmat itu tampak mengucapkan kalimat-kalimat istighfar. Saking khusuk dan menghayatinya kalimat-kalimat tersebut, tak jarang ada beberapa orang yang tak kuasa lagi menahan air matanya. Tangis sesenggukan terdengar lirih dari kumpulan manusia yang sedang memanjatkan ampunan pada Sang Pencipta di pagi menjelang siang itu.
Ribuan jamaah menghadiri Majlis Taklim dan Dzikir Bahrul Maghfiroh pimpinan Gus Luqman kemarin.

Ribuan jamaah menghadiri Majlis Taklim dan Dzikir Bahrul Maghfiroh pimpinan Gus Luqman kemarin. (NOER ADINDA ZAENI/MALANG POST)

Pemandangan ini merupakan bagian dari aktivitas Majlis Taklim Dan Dzikir Bahrul Maghfiroh. Baru kali pertama juga pengajian yang diikuti ribuan jamaah ini digelar di kampung dan membuat ruas jalan sepanjang 100 meter tertutup sejak pukul 09.00 hingga 11.00 WIB itu.

Menurut salah seorang panitia H Muhammad Nur, ide menggelar pengajian di tempat ini berasal dari pemilik sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Gus Luqman Al-Karim. Sebelumnya pengajian serupa juga kerap digelar namun tempatnya selalu berpindah-pindah. Gus Luqman sengaja memilih pengajian digelar di lokasi yang terbilang sempit ini karena merupakan kediaman dari orang tuanya, KH Abdullah Fatah.

“Saking ramainya jamaah yang datang, sampai-sampai kami perlu mendatangkan banser agar penyelenggaraannya aman terkendali. Sedikitnya ada 30 banser kami terjunkan. Rencananya kegiatan pengajian ini akan rutin digelar sebulan sekali di tempat yang sama,” kata pria asal Bantaran ini kepada Malang Post kemarin.

Jamaah yang menghadiri pengajian ini, lanjutnya, tidak hanya masyarakat di sekitar lokasi penyelenggaraan, tetapi juga daerah lain seperti Sudimoro, Mojosari dan Joyo Grand. Bahkan ada juga jamaah yang datang dari luar kota, seperti Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.

“Para jamaah tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk menghadiri pengajian ini. Semua yang datang ke pengajian hanya bondo awak thok, plus bonus pahala. Seluruh biaya transportasi maupun snack ditanggung oleh Gus Luqman. Beliau menyediakan dua bus dan dua elf untuk transportasi para jamaah,” ungkap Nur pada Malang Post, kemarin siang.

Tak hanya sekadar mengikuti pengajian tanpa mengeluarkan biaya, jamaah juga berkesempatan memenangkan hadiah umroh yang diundi langsung usai pengajian digelar. Dalam pengantarnya, Gus Luqman mengatakan, hadiah umroh ini jangan dijadikan sebagai motivasi untuk pengajian, melainkan anggap sebagai rizki dari Allah SWT.

“Niatan mengikuti pengajian harus karena Allah semata. Jangan karena ingin mendapat hadiah umroh. Saya memberikan hadiah umroh ini agar para jamaah bisa ikut merasakan berkunjung ke rumah Allah,” ujar Gus Luqman pada jamaahnya. Hadiah umroh ini akhirnya jatuh pada jamaah asal Sudimoro, Nur Khasanah. Ia akan berangkat umroh akhir Maret atau awal April mendatang bersama Gus Luqman.

Dalam pengantarnya juga, Gus Luqman menegaskan, pengajian ini tidak ditunggangi oleh satu maksud tertentu, seperti adanya kampanye parpol atau caleg. Menurutnya, pengajian ini digelar murni karena Allah. Pernyataan ini bukan sekadar omong kosong belaka. Pasalnya sudah terbukti hingga saat ini Gus Luqman tidak pernah mau terlibat dalam kegiatan politik. Padahal sudah banyak pihak yang meminta dirinya untuk bergabung dengan salah satu partai.

Tidak ada komentar: